Baca Juga
Pasangan pengantin Rokim dan Tampi mendadak menjadi viral di media sosial lantaran usia mereka yang terpaut sangat jauh. Rokim yang masih berusia 24 tahun nekat menikahi seorang janda berusia 67 tahun asal Madiun.
Ketika ditemui di rumah kepala dusun setempat, keduanya tampak malu-malu. Meski demikian terlihat keduanya begitu bahagia bisa mengikat hubungan mereka dalam tali pernikahan.
Diungkapkan oleh Rokim bahwa dirinya mengenal Tampi sekitar 8 tahun yang lalu dan seminggu yang lalu, ia pun memberanikan diri melamar sang wanita pujaan.
"Saya kasihan, bu Tampi hidup sendirian di rumahnya," kata pria yang tidak tamat Sekolah Dasar (SD) saat ditemui, seperti dilansir dari Tribun, Jumat (17/3/2017) lalu.
Sehari-harinya Rokim bekerja sebagai buruh serabutan. Sesekali ia pun menyempatkan waktu untuk datang bersilaturahmi ke rumah Tampi. Rasa iba dan kasihan itu pun lama-lama berubah menjadi rasa cinta. Terlebih Tampi selalu memberikan perhatian kepada Rokim.
"Dia orangnya baik," kata anak nomor tiga dari lima bersaudara ini.
Disebutkan oleh Rokim bahwa dirinya belum pernah berpacaran atau menjalin hubungan dengan wanita lain sebelum memutuskan untuk menikahi Tampi. Meski terpaut umur yang jauh, Rokim mengaku tidak merasa malu dikarenakan usia bukan penghalang sebuah rasa cinta.
Hal yang sama pun dituturkan oleh janda yang belum memiliki anak ini. Diakuinya bahwa ia sangat bahagia.
"Saya kaget, waktu ke rumah, dia mengatakan akan melamar saya kepada adik saya," katanya.
Tampi pun menganggap bahwa cerita adiknya tersebut hanya sekedar guyonan lantaran usia Tampi yang sangat tua dan sudah berstatus janda. Namun ternyata selang beberapa hari Rokim dan keluarganya datang ke rumah dan melamar Tampi.
Tepat pada hari Rabu (15/3/2017) keduanya melangsungkan acara pernikahan yang sederhana di RT 9 RW 2 Dusun Petung Desa Nampu Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun.
Dalam acara pernikahan itu ada hal yang lucu dimana Rokim tidak membawa mahar atau mas kawin lantaran tidak mengetahui tata cara pernikahan. Beruntung ia membawa selembar uang 50 ribu dan ia jadikan sebagai mas kawin.
"Jadi dilamar pakai uang Rp 50 ribu," katanya sambil tertawa.
Kini keduanya tinggal di rumah Tampi yang sangat sederhana, bahkan tidak layak. Dengan berlantaikan tanah dan berdindingkan triplek, tak ada perabotan mewah di dalamnya. Yang ada hanya satu lemari kayu dan kasur kapuk tipis yang digelar tanpa dipan.
"Listrik rumah ini saja masih nyambung dari rumah sebelah. Belum pasang listrik sendiri," katanya.
Diungkapkan bahwa Rokim yang bekerja serabutan berpenghasilan rata-rata 50 ribu hingga 95 ribu per hari. sementara Tampi yang bekerja sebagai buruh dan tukang pijat berpenghasilan 30 hingga 40 ribu per hari.
Keduanya pun tak memiliki banyak keinginan selain hidup bersama hingga ajal memisahkan.
Ketika ditemui di rumah kepala dusun setempat, keduanya tampak malu-malu. Meski demikian terlihat keduanya begitu bahagia bisa mengikat hubungan mereka dalam tali pernikahan.
Diungkapkan oleh Rokim bahwa dirinya mengenal Tampi sekitar 8 tahun yang lalu dan seminggu yang lalu, ia pun memberanikan diri melamar sang wanita pujaan.
"Saya kasihan, bu Tampi hidup sendirian di rumahnya," kata pria yang tidak tamat Sekolah Dasar (SD) saat ditemui, seperti dilansir dari Tribun, Jumat (17/3/2017) lalu.
Sehari-harinya Rokim bekerja sebagai buruh serabutan. Sesekali ia pun menyempatkan waktu untuk datang bersilaturahmi ke rumah Tampi. Rasa iba dan kasihan itu pun lama-lama berubah menjadi rasa cinta. Terlebih Tampi selalu memberikan perhatian kepada Rokim.
"Dia orangnya baik," kata anak nomor tiga dari lima bersaudara ini.
Disebutkan oleh Rokim bahwa dirinya belum pernah berpacaran atau menjalin hubungan dengan wanita lain sebelum memutuskan untuk menikahi Tampi. Meski terpaut umur yang jauh, Rokim mengaku tidak merasa malu dikarenakan usia bukan penghalang sebuah rasa cinta.
Hal yang sama pun dituturkan oleh janda yang belum memiliki anak ini. Diakuinya bahwa ia sangat bahagia.
"Saya kaget, waktu ke rumah, dia mengatakan akan melamar saya kepada adik saya," katanya.
Tampi pun menganggap bahwa cerita adiknya tersebut hanya sekedar guyonan lantaran usia Tampi yang sangat tua dan sudah berstatus janda. Namun ternyata selang beberapa hari Rokim dan keluarganya datang ke rumah dan melamar Tampi.
Tepat pada hari Rabu (15/3/2017) keduanya melangsungkan acara pernikahan yang sederhana di RT 9 RW 2 Dusun Petung Desa Nampu Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun.
Dalam acara pernikahan itu ada hal yang lucu dimana Rokim tidak membawa mahar atau mas kawin lantaran tidak mengetahui tata cara pernikahan. Beruntung ia membawa selembar uang 50 ribu dan ia jadikan sebagai mas kawin.
"Jadi dilamar pakai uang Rp 50 ribu," katanya sambil tertawa.
Kini keduanya tinggal di rumah Tampi yang sangat sederhana, bahkan tidak layak. Dengan berlantaikan tanah dan berdindingkan triplek, tak ada perabotan mewah di dalamnya. Yang ada hanya satu lemari kayu dan kasur kapuk tipis yang digelar tanpa dipan.
"Listrik rumah ini saja masih nyambung dari rumah sebelah. Belum pasang listrik sendiri," katanya.
Diungkapkan bahwa Rokim yang bekerja serabutan berpenghasilan rata-rata 50 ribu hingga 95 ribu per hari. sementara Tampi yang bekerja sebagai buruh dan tukang pijat berpenghasilan 30 hingga 40 ribu per hari.
Keduanya pun tak memiliki banyak keinginan selain hidup bersama hingga ajal memisahkan.
Ternyata Ini Alasan Mengapa Rokim Mau Menikahi Janda Berusia 67 Tahun, Sungguh Mengharukan
4/
5
Oleh
info terbaru