Tuesday, February 6, 2018

Tak Dilayani, Suami Marahi Istri, Setelah Lihat Hpnya Suami Malah Menangis Ternyata Ini Yang Terjadi

Tak Dilayani, Suami Marahi Istri, Setelah Lihat Hpnya Suami Malah Menangis

Seorang suami itu bertanggung jawab penuh dalam keluarga dan sebagai pemimpin. Semua anggota keluarga harus mentaati perintahnya jika itu benar dan membawa kebaikan. Tapi tak jarang juga karena hal-hal kecil dan sepele pertengkaran dalam sebuah keluarga bisa terjadi. Itu bisa saja karena suami masih belum mengerti akan kesibukan istri didalam rumah dan menganggapnya sepele.

Karena pekerjaan seorang istri didalam rumah itu sebenarnya berat, tapi suami menganggapnya sepele. Hal inilah yang akhirnya bisa mengakibatkan pertengkaran.

Mengutip harienkabar, seperti kisah berikut ini, seorang suami merasa ragu dengan istrinya karena tidak mendapat pelayanan seperti biasanya saat pulang kerja.

Saat hari menjelang siang, istri saya mengirimkan pesan, menanyakan saya sudah makan siang atau belum. Dan jawaban saya biasanya sama, "Ayah tidak makan, tadi sarapan kekenyangan". Dari jawaban itu saya sebenarnya berharap dia akan masak di rumah, karena saya tidak makan siang pasti akan kelaparan saat pulang.

Malampun tiba, dan saya pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan tadi saya sudah berharap makanan istri dapat mengobati perasaan lelah setelah bekerja di kantor seharian. Namun apa yang saya temukan di meja makan tidaklah sesuai harapan, nasi masih tidak terhidang. Laukpun masih di dalam periuk. Tidak ada minuman hangat yang bisa menyegarkan badan.

Dulu ia tidak pernah seperti ini. Tapi sekarang, hmm.., entahlah. Tak ingin bertengkar, sayapun menyendok nasi sendiri, mengambil lauk dan sayuran yang sudah ia siapkan dari dapur dan membuat teh panas.

Saat selesai makan, saya menemuinya sedang tiduran di sofa. Lalu saya menegurnya,

"Bunda, Ayah mau bertanya.."

"Ya Ayah, ada apa?"


"Seingat Ayah tadi Bunda bertanya apakah Bunda sudah makan atau belum tengah hari tadi. Tapi saat Ayah sampai di rumah, bunda tidak menyiapkan hidangan di meja makan untuk Ayah. Ayah sudah lelah saat pulang kerja, sepatutnya tolonglah sendokkan nasi, siapkan lauknya dan buatkan minum hangat untuk ayah.."

Dia hanya tunduk. Wajahnya tampak sedih. Dan beberapa saat kemudian dengan mata yang berkaca-kaca ia

meminta maaf, ia merasa bersalah karena tak melakukan kewajiban seorang istri yang baik. Besok ia berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Malam itu, ia tidur lebih awal. Kepalanya terasa berat katanya. Sementara saya masih belum mengantuk. Iseng-iseng saya bermain-main di ponsel istri saya. Tiba-tiba saya penasaran apa saja yang istri lakukan dengan ponselnya, apakah ia terlalu sibuk chatting sehingga melupakan kewajibannya?

Saya lalu memeriksa aplikasi chat miliknya, tampak hanya ada satu percakapan aktif, yaitu dengan saya. Ya Allah, saya sudah salah menduganya. Hati sayapun tergerak untuk melihat kembali percakapan saya dan istri saya.

Satu persatu saya baca kembali pesan-pesan yang ia kirimkan. Mungkin Allah akan menyadarkan bahwa saya salah dalam 'menghukum' istri, Allah memperlihatkan kembali pesan istri saya sebelum siang itu. Isinya seperti ini:
"Ayah.. Anak-anak bandel nih, keduanya tidak mau mandi, bunda harus mengejar mereka kesana-sini. Kalau sempat ntar bunda masak buat ayah ya.."

"Ayah.. Lengan kanan bunda kok sakit sekali ya. Diangkat saja tidak bisa. Dari semalam seperti ini. Salah tidur mungkin.."


"Ayah.. Kepala bunda berdenyut. Mungkin karena kurang tidur"

"Ayah.. Kakak menangis karena digigit adik kakak, lalu kakak menarik rambut adik hingga ikut menangis. Haduh.. pusing deh.."

"Ayah.. selepas mencuci dan menjemur baju nanti bunda akan memasak untuk ayah.."

"Ayah.. kalau ayah suka, sore ini tolong belikan susu kental ya. Bunda mau buatin puding buat ayah.."

"Ayah.. InsyaAllah Bunda masakkan kari untuk Ayah pulang nanti. Sekarang sedang nemenin anak-anak mewarna.."

Allahurabbi... Kenapa saya menjadi buta seperti ini. Bukankah sebelum itu ia sudah menceritakan kepadaku betapa ia sibuk mengurus rumah dan anak-anak. Tapi sesibuk-sibuknyapun, ia masih bisa memperhatikanku di kantor bahkan memasak makanan kesukaanku.
"Ya Allah, maafkanlah saya dan rahmatilah dia.."

Dalam hangatnya air mata yang menetes di pipi, aku mencium dahinya dan mengirimkan sebuah pesan:

Terimakasih Sayang

[www.beritaislamterbaru.org]

Mantap! Dituduh Radikal Ini Bantahan Tegas Ustadz Felix Siauw!

Mantap! Dituduh Radikal Ini Bantahan Tegas Ustadz Felix Siauw

Ustadz Felix Siuw dituduh termasuk tokoh radikal oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Atas tuduhan tersebut penulis buku “Muhammad Al Fatih 1453” tersebut memberikan bantahanya.

Menanggapi hasil penelitian ini, Ustadz Felix Siauw pun mempertanyakan kepada peneliti lembaga tersebut apa parameter radikal Itu menurut mereka dan itu yang ingin dirinya tanyakan kepada para peneliti lembaga tersebut.

“Yang saya baca adalah ketika PPIM UIN mengeluarkan tokoh paling radikal. Justru itu yang ingin saya sampaikan. Apa tolak ukur radikal itu apa? Di dalam penelitian itu mereka katakan, maka makin banyak orang itu bersentuhan dengan gadget maka semakin radikal. Itu artinya sama bahwa media sosial menurut mereka itu sudah dikuasai oleh orang-orang radikal,” tutur Ustadz Felix Siauw kepada Panjimas. Selasa, (19/12).


Dirinya pun mengatakan bahwa yang dikatakan radikal itu adalah ketika seseorang memperjuangkan syariat Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut ustad Felix, stigma radikal yang terjadi saat ini adalah narasi lama yang kembali digulirkan.

Banyak tokoh terdahulu yang memiliki keinginan syariat Islam tegak di Indonesia kemudian dikriminalisasi oleh pemerintah yang berkuasa saat itu. Ustad Felix kemudian juga mencontohkan tokoh Mohammad Natsir dan Buya Hamka yang begitu tegas soal keinginan penerapan syariat Islam kemudian mereka dipenjara atas berbagai tuduhan dan fitnah.

“Artinya kalau melihat kasus tadi (ulama terdahulu itu), yah wajar saja kalo saya digolongkan sebagai ustadz radikal. Kalau tolak ukurnya radikal ingin menerapkan syariat Islam, maka bisa dikatakan deislamisasi sama dengan deradikalisasi,” kata Ustadz Felix.


Ustadz yang memiliki banyak basis jamaah anak muda ini juga melanjutkan, “Jadi yang radikal  dianggap yang Islamis. Seandainya contoh saya berdakwah: Yuk berhijab, Ayo perbaiki akhlaknya, Ayo bayar hutang tepat waktu. Maka saya tidak akan dikatakan radikal. Tapi jika saya mengatakan, tegakan syariat Islam misalnya, “Al-Quran ini bukan sebagai pajangan. Tegakan segala sesuatu berdasarkan sistem Allah , termasuk sistem pemerintahan juga begitu, maka ini yang dikatakan radikal. Tidak boleh memilih pemimpin selain orang muslim, nah ini dikatakan radikal,”pungkasnya.

Diinformasikan bahwa Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengeluarkan rilis hasil penelitian perilaku generasi Z (yaitu yang lahir tahun 1995 ke atas) terkait sikap intoleransi dalam beragama.

Dari hasil penelitian tersebut dikatakan bahwa ada lima tokoh Islam yang dinilai paling radikal di Indonesia dan populer di media sosial. Salah satunya Ustadz Felix Siauw yang masuk urutan kedua tokoh paling radikal setelah Habib Muhammad Rizieq Syihab, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI). (Panjimas)

[news.beritaislam.org]

Baca Tulisan Ust Felix ini, Kaum LGBT dijamin Gak Bisa Tidur, Seperti Apa Isinya?


Dai Muda ustadz Felix Siauw kini telah memiliki jutaan follower, di facebooknya saja sudah 4,2 juta orang menyukai laman resminya. Intagram sekitar 1,6 juta follower dan twitter lebih dari 2,6 juta follower.

Ustadz Felix Siauw kerap menyampaikan berbagai tulisannya lewat laman maya, termasuk kritikan terhadap kebijakan pemerintah yang acap kali jauh dari Islam.

Kali ini yang disikat adalah anggota DPR yang dikabarkan beberapa fraksi menyetujui pernikahan seperti kaum Nabi Luth.

Sebelumnya diberitakan mengenai 5 Fraksi DPR yang setujui LGBT dan pernikahan sejenis seperti diungkapkan ketua MPR Zulkifli Hasan dikutip dari laman republika 18/1/2018.

Tak nunggu lama ustadz Felix Siauw menuliskan artikel panjang tentang hal ini:


Mengejutkan saat mendapatkan kabar bahwa begitu banyak yang mengaku wakil rakyat, tapi mendukung ulah kaum Nabi Luth dan juga pernikahan sejenis, rupanya inilah ‘keberagaman’ versi mereka, negara liberal yang mereka harapkan

Selama ini kaum yang getol mendukung ‘keberagaman’ memang itu-itu saja, di sisi lainnya, mereka juga sangat anti pada syariat Islam. Alasannya ini negeri bukan hanya milik Muslim saja, ini bukan negara berlandaskan syariat Islam

Padahal melegalkan perilaku menjijikkan itu sedikitpun tak ada urusannya dengan keberagaman, sebab keberagaman yang dicita-citakan para ulama yang berjuang ialah, bahwa negeri ini bisa jadi tempat yang aman bagi perbedaan yang baik

Bila semua hal yang beragam difasilitasi, tak lagi bisa dikira mau jadi apa negeri ini, sudah tidak ada lagi standar baku atas segala sesuatu, kalau ‘beragam’ itu tidak diatur, maka zina boleh, ganja legal, menista agama boleh saja


Sekarang, praktis apapun bisa disuarakan, kecuali menyuarakan Islam kaaffah, penerapan syariat dan khilafah, atau menasihati penguasa. Nah, yang ini langsung bisa dijerat pasal berlapis, walau bisa dinegosiasi bila ia partai pendukung

Maka darimana standar itu harus datang? Baik-buruk tentu saja harus dari Allah dan Rasul, Kitabullah dan Sunnah. Sebab bila dari manusia, pasti akan merusak, karena manusia pasti akan cenderung pada hawa nafsunya, pada kemaksiatan

Bila Islam diterapkan, bukan berarti variasi dan keberagaman itu menjadi musnah, tapi diatur apik dalam koridor syar’i. Pelbagai aktivitas dan ragam pemikiran bisa dikembangkan, selama tidak melanggar syariah, hidup aman damai

Persis, menjadi Muslim dan berdakwah bukan berarti kehilangan keragaman dan variasi. Saya tetap cina, tetap laki, tetap anak basket, anak futsal, anak nongkrong. Tetep ganteng 😂😂😂. Bedanya sekarang semua fii sabilillah, insyaAllah doakan☺️☺️☺️


[news.beritaislam.org]

Ratusan Pasangan Homo Terinfeksi HIV, Netizen: Kegoblokan Membawa Azab!!


Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat 466 orang terjangkit Human Immunodeficiency Virus atau HIV. “Mayoritas yang terjangkit virus itu kaum lelaki pasangan sejenis,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Dezi Syukrawati pada Rabu, 17 Januari 2018.


Menurut Dezi angka itu diperoleh berdasarkan laporan dari seluruh layanan kesehatan di wilayah setempat sepanjang Januari-Desember 2017. Jumlah tersebut bisa saja lebih banyak lagi mengingat pemeriksaan penyakit tersebut butuh kesadaran dari para pasien.

“Kami imbau warga sukarela memeriksa ke puskesmas untuk mendeteksi HIV/AIDS,” kata Dezi.

Menurut dia, upaya pemerintah untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut dengan upaya A, B, C, dan D. Upaya A yaitu dengan cara abstinence atau berhenti melakukan hubungan seksual, berikutnya Be Faithful atau tidak melakukan hubungan seksual dengan banyak orang karena berpotensi menularkan penyakit tersebut.


“Langkah C mencegah berhubungan seks menggunakan pengaman atau kondom,” kata Dezi.

Terakhir adalah upaya D, atau (no) drugs atau tidak menggunakan narkoba. Tentunya, semua upaya tersebut harus disertai dengan pemberian pendidikan seks terhadap para penderita penyakit tersebut.

Dezi menambahkan, penderita HIV masih bisa disembuhkan, dengan catatan menjalani pengobatan secara teratur. Tapi, jika itu tak dilakukan penyakit tersebut berpotensi menjadi AIDS, di mana peluang hidup penderitanya sangat sedikit.

“Semua Puskesmas di Kota Bekasi melayani pemeriksaan dan pengobatan HIV,” ujar dia.

Menanggapi hal tersebut, netizen pun berkomentar.





Allah melaknat manusia yang melakukan perbuatan homo seperti kaum Luth… Allah melaknat manusia yang melakukan perbuatan homo seperti kaum Luth… 3 kali.
(HR. Ahmad 2915 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth). https://twitter.com/tempodotco/status/953583841456746496 


Sumber : dakwahmedia.co

Jangan Memakai Nama Ini Meskipun Islami dan Indah untuk Bayi Anda!

Nama adalah doa. Begitu keinginan orangtua yang memberikan nama berharap akan mewakili cita-cita orang tua pada anak, utamanya menjadi anak yang berbakti dan sukses di dunia dan akhirat.

Pemberian nama merupakan sebuah hal penting yang harus diperhatikan oleh orang tua untuk buah hatinya, dan sebagai perwujudan harapan tadi, orangtua harus memberikan nama yang baik untuk anaknya.

Ada beberapa nama yang terdengar indah namun ternyata nama-nama ini dilarang di dalam Islam. Hal ini dikarenakan nama-nama tersebut memiliki arti dan makna yang sangat tidak baik bagi sang buah hati. Dan ditakutkan pula jika nanti dapat mendatangkan keburukan di kemudian hari. Dikutip dari palingyunik.blogspot.id, inilah 5 nama yang terlarang dalam Islam dan jangan diberikan kepada buah hati anda kelak.

Beberapa diantaranya bahkan banyak digunakan dimasa kini, pasalnya bukan hanya orang biasa namun nama-nama ini juga banyak digunakan oleh para artis, sehingga kebanyakan orang pun menirunya.

1. Zaqwan atau Zaquan yang berarti anak jin
2. Qistina atau Kristina yang berarti penghulu jin
3. Balqis yang berarti ketua jin
4. Haikal atau Haiqal yang berarti tengkorak
5. Badrisha atau badlisha atau Herisa

Oleh sebab itu bagi seseorang yang memiliki nama-nama ini hendaknya bersegera untuk mengganti nama. Akan tetapi, apabila tidak memungkinkan maka cukup untuk mengganti nama panggilannya saja. Misalnya seseorang yang bernama Ratu Balqis dan selama ini dipanggil Balqis maka hendaknya mengganti nama panggilan menjadi Ratu.

Namun segala sesuatunya kembali kepada Allah SWT, sebab Dia-lah yang Maha Mengetahui dan Maha Kuasa. Dan hal ini hanyalah sebagai sebuah peringatan bagi para orang tua untuk memberikan nama yang baik dan memiliki arti yang baik pula serta menghindari penggunaan nama-nama yang bermakna buruk.

Bahkan hal ini pernah dilakukan di zaman Rasulullah SAW. Dimana pada saat itu beliau mengganti nama anak perempuan Umar yang bernama ‘Asiah menjadi Jamilah.

Sebagaimana disebutkan dari Ibn Umar bahwa, “Anak perempuan Umar dinamakan dengan nama ‘Asiah (wanita yang durhaka), lalu dinamakan oleh Rasulullah SAW dengan Jamilah (cantik).”  (HR. Tirmidzi dan Ibn Majah)

Kemudian Rasulullah SAW pernah menukar nama seseoramg yang bernama Abdul Hajar menjadi Abdullah. Dan seseorang yang bernama ‘Asi menjadi Muti’. Sebagaimana diceritakan dari Aisyah ra bahwa, “Rasulullah SAW telah menukar nama-nama yang buruk.” (HR. Tirmidzi)

Oleh sebab itu hendaknya bagi para orang tua berikanlah nama yang baik bagi anak-anak Anda. Bukan hanya memberi nama yang enak di dengar, namun hendaknya memiliki arti yang baik pula. Sebab suatu hari nanti ketikaseseorang meninggal dunia dan ruhnya diangkat maka para Malaikat akan menyebutkan namanya.


Bahkan setiap melewati sekelompok Malaikat, mereka akan bertanya, “Ruh siapakah yang menyebarkan bau harum ini?” Dan para malaikat yang membawa ruh manusia tersebut akan menjawab, “Ini adalah ruh fulan bin fulan,” sambil mereka menyebutkan nama-nama panggilannya yang terbaik yang biasa dipanggilkan kepadanya ketika di dunia.

Namun selain itu, ada beberapa nama lain yang juga harus dihindari saat pemberian nama diantaranya.

A
Abiqah = Hamba yang lari dari tuannya
Afinah = Yang bodoh
Amah = Hamba suruhan perempuan
Asiah = Wanita yang derhaka
Asyar = Paling jahat
Asyirah = Yang tidak bersyukur atas nikmat
Aznie = Aku berzina

B
Baghiah = Yang zalim, jahat
Bahimah = Binatang
Bakiah = Yang menangis, merengek
Balidah = Yang bodoh, bebal
Batilah = Yang batil, tidak benar

D
Dahisyah = Goncang, stress
Dahriyah = Yang mempercayai alam wujud dengan sendirinya
Dami’ah = Yang mengalir air matanya
Daniyah = Yang lemah dan hina

F
Faji’ah = Kecelakaan
Fajirah = Yang jahat, yang berdosa
Fasidah = Yang rosak, yang binasa
Fasiqah = Yang jahat, si fasik
Fasyilah = Gagal, kalah

G
Ghafilah = Yang lalai, yang leka
Ghaibah = Hilang
Ghailah = Kecelakaan, bencana
Ghamitah = Yang tidak mensyukuri nikmat
Ghasibah = Perampas, perompak
Ghawiah = Yang sesat, yang mengikut hawa nafsu

H
Haqidah = Yang dengki
Hasidah = Yang hasad
Hazinah = Yang sedih

J
Jafiah = Yang tidak suka berkawan
Jariah = Hamba suruhan perempuan

K
Kafirah = Yang kafir, yang ingkar
Kaibah = Yang sedih
Kamidah = Yang hiba, yang sangat berduka
Kazibah = Pendusta, pembohong
Khabithah = Yang jahat, yang keji
Khali’ah = Yang tidak segan silu, mengikut hawa nafsu
Khamrah = Arak
Khasirah = Yang rugi
Khati’ah = Yang bersalah, yang berdosa

L
Lahab = Bara api
Lahifah = Yang sedih, menyesal dan dizalimi
La’imah = Yang tercela
Lainah = Yang terkutuk

M
Majinah = Yang bergurau senda tanpa perasaan malu
Maridah = Yang menderhaka
Musibah = Celaka, bencana, kemalangan

N
Nariah = Api
Nasyizah = Yang menderhaka dan melawan suami

Q
Qabihah = Yang buruk, hodoh
Qasitah = Yang melampaui batasan dan menyeleweng dari kebenaran
Qatilah = Pembunuh

R
Rajimah = Yang direjam, yang dilaknat
Razani = Kepala zakar lelaki
Razi’ah = Kecelakaan, musibah
Razilah = Yang keji dan hina

S
Safih = Insan Manusia bodoh
Safilah = Yang rendah dan hina
Sahiah = Yang pelupa
Sharrul / Sharru = Jahat
Sakirah = Pemabuk
Syafihah = Yang bodoh
Syani’ah = Yang buruk
Syaqiyah = Yang menderita
Syaridah = Yang diusir
Syariqah = Pencuri
Syarisah = Yang buruk akhlak
Syarrul Bariyyah = Sejahat-jahat manusia

T
Tafihah = Karut
Talifah = Yang rosak, yang binasa
Talihah = Yang tidak baik
Tarikah = Anak dara tua

W
Wahiah = Yang lemah, yang jatuh, yang buruk
Wahimah = Yang lemah
Wahinah = Penakut
Wailah = Bencana, keburukan
Wajilah = Penakut
Waqihah = Yang kurang sopan dan malu
Wasikhah = Yang kotor
Wasyiah = Yang mengumpat, yang mengadu dombakan orang
Wati/Waty = Nama Hindu/tiada makna
Wathy / Wathi = Bersetubuh

Y
Yabisah = Yang kering, yang sedikit kebaikannya
Yaisah = Yang berputus asa

Z
Zalijah = Kebinasaan
Zalilah = Yang hina
Zalimah = Yang zalim
Zaniyah = Penzina, pelacur
Zufafah = Racun pembunuh